Oktober 2020

 Berkelana Berbagi

(Part.2)

Cerita masih berlanjut. 

Berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Laut, mengenai rekomendasi sosialisasi oleh Sahabat Rumah Belajar, PGRI Kecamatan Batu Ampar meminta kami untuk ikut mengisi acara yang kebetulan mereka adakan. Kegiatan tersebut berfokus pada masalah pembuatan web sekolah, merasa ada keterkaitan dengan apa yang akan SRB sampaikan, ketua PGRI Kec. Batu Ampar pun mengundang kami..



Seru.. Karena pengalaman pertama berkolaborasi dengan instansi lain.. Kebetulan kali ini berkolaborasi dengan salah satu perguruan tinggi di daerah kami.
Berikut beberapa foto kegiatan dan presensi akan saya tautkan.

        Sesuatu yang seru kemudian kami alami, kali ini saya menyebut 'kami' karena sebenarnya setiap sosialisasi saya selalu berkolaborasi dengan teman satu tempat tugas dengan saya, sesama Sahabat Rumah Belajar Kalsel 2020.
Sseminggu sebelumnya, kami mendatangi Korwil PGRI Kec. Pelaihari untuk meminta izin melakukan sosialisasi. Selanjutnya kami dihubungi diminta datang untuk membicarakan rencana teknis sosialisasi Rumah Belajar.
        Sesampai di Korwil kami disambut oleh pengurus IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) Kabupaten Tanah Laut. Mereka mengaku tertarik dengan program PembaTIK, yaa... membatik dalam persepsi mereka, pelatihan membuat batik tulis, batik cap, dll... kami tertwa dan sedikit pesimis takut acara tidak diterima dengan baik. 
        Setelah ngobrol beberapa saat, kami jelaskan tujuan sebenarnya justru ternyata mereka semakin tertarik. jadi lah 3 angkatan sosialisasi guru-guru TK dan PAUD di bawah arahan IGTKI Kec. Pelaihari..
sungguh luar biasa..

Tiga hari yang luar biasa menyenangkan.                                                                                                                                                                                                                                                             


Bersama Ibu Sri Idawati, Pengawas TK se-Kecamatan Pelaihari, kami ditemani full selama 3 hari penuh. Suasana sosialisasi yang pecah, dengan kegiatan-kegiatan unik tentunya. Mereka sangat bersemangat ketika diberi kesempatan membuat akun sendiri di Rumah Belajar, tidak berhenti mengeksplor isi dari Portal Rumah Belajar.
        Walau mereka sedikit kecewa karena konten untuk mereka masih sangat sedikit, inilah saatnya kami masuk, memberi "Racun", bahwasanya sudah saatnya kita yang berkarya, kita yang menebar manfaat, dan kita yang berbagi. 
        Tiga hari bersama guru-guru TK dan PAUD, kami yakin betul bahwa sebenarnya mereka sangat memerlukan penguasaan TIK guna menjawab tantangan di era digital. Kami berjanji, kami siap mengawal bersama IGTKI agar guru-guru TK dan Paud di seluruh Kab. Tanah Laut berkesempatan mengikuti program PembaTIK.

        Pengalaman yang berharga selama sosialisasi, masih banyak permintaan untuk datang belajar bersama. Kami siap, karena kami berbagi tidak hanya sebagai penyelesaian tugas akhir PembaTIK, lebih jauh dari itu, kami mulai kecanduan BERBAGI. Kami mulai merasa ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. teruslah berkarya, terulah berbagi, terudlah menebar manfaat..

Merdeka belajarnya..
Rumah Belajar Portalnya..
Maju Indonesia..



 Berkelana Berbagi

(Part. 1)


Berikut kegiatan sosialisasi yang merupakan tugas seorang Sahabat Rumah Belajar.

Sosialisasi saya lakukan seluruhnya menggunakan tatap muka, dikarenakan di daerah kami sudah cukup memungkinkan untuk berkegiatan di tengah masa pandemi Covid-19. Walaupun demikian, sudah pasti protokol kesehatan tidak diabaikan.

1. Hal penting untuk datang bertamu ke tempat orang lain tentulah harus 'permisi' terlebih dahulu. Lebih-lebih saya yang notabene seorang guru SMA, yang dinaungi oleh Disdik Provinsi, sudah sepatutnya meminta izin dulu kepada DInas Pendidikan Kabupaten untuk diberikan izin, rekomendasi, dan tentunya dukungan dalam melakukan sosialisasi Implementasi Rumah Belajar. 

Saya bertugas di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Saya memberanikan diri menghubungi via telepon kepada Plt. Kepala Dinas Kabupaten Tanah Laut untuk mengatur janji mengadakan pertemuan guna membicarakan maksud dan tujuan saya menemui beliau.

Ditemani Duta Rumah Belajar Kalimantan Sleatan Tahun 2017, Sukani, S.Pd.I, yang kebetulan juga merupakan teman bermain saya semasa kecil. Kami disambut baik, dan bersedia mendukung kami sepenuhnya guna kemajuan guru-guru di Kabupaten Tanah Laut, terlebih pada bidang TIK.
Setelah berbincang cukup lama, beliau, Bapak Jamaluddin, M.Pd. selaku Plt. Kepala Dinas Kab. Tanah Laut, mengarahkan saya untuk menemui bagian Kasi Kurikulum agar dapat memetakan jadwal sosialisasi di seluruh wilayah Kab. Tanah Laut.




Melalu Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kab. Tanah Laut, kami mendapatkan 'Surat Sakti' Rekomendasi untuk melakukan sosialisasi.



Selanjutnya akan ditampilkan rangkaian sosialisasi Sahabat Rumah Belajar Kalsel 2020 di Kabupaten Tanah Laut.





2. Petualangan dimulai...

Pihak yang pertama kali menyediakan ruang untuk saya melakukan sosialisasi, pastinya sekolah tempat saya mengabdi selama ini, SMA Negeri 1 Batu Ampar. Dukungan penuh diberikan atasan dan bagian kurikulum untuk saya.



Lanjut ke sosialisasi selanjutnya..
Sebelum surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten dikeluarkan, saya memberanikan diri untuk menemuai ketua MKKS baik tingkat SMA maupun SMP di Kabupaten Tanah Laut. mereka menyambut baik dan segera memberikan ruang bagi saya untuk melakukan sosialisasi Rumah Belajar.
 

 

Berikut foto-foto kegiatan dan presensi kehadiran, yang difasilitasi oleh MKKS tingkat SMA Kab. Tanah Laut, yang kemudian dihadiri oleh Pengawas pembina dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

Presensi Kegiatan di MKKS SMA Tanah Laut



Menyasar ranah MKKS adalah cara yang lumayan efektif untuk menarik minat guru-guru yang dipimpin oleh kepala-kepala sekolah yang tergabung di MKKS untuk termotivasi terlibat dalam kegiatan PembaTIK. Beberapa kepala sekolah meminta mengatur jadwal agar saya mau diminta datang ke sekolah mereka. saya siap, kami Sahabat Rumah Belajar selalu siap.
Berikut saya lampirkan foto-foto kegiatan dan presensi kegiatan di MKS SMP Kab. Tanah Laut.

Untuk urusan portofolio sebenarnya saya bukan orang yang kreatif, saya termasuk orang yang lambat dalam menuangkan ide. Terkadang perlu waktu lama untuk menyelesaikan sebuah project. Akan tetapi dengan kesadaran penuh di PembaTIK ini saya kemudian senang membuat karya-karya yang menurut saya menarik. Berikut daftar karya mnimalis saya yang mungkin bisa sedikit memberikan manfaat, setidaknya niat berbagi saya tulus.

1. Tugas Pembatik Level 2 (Pengalaman Pertama Ngevlog)


       


2. Tugas PembaTIK Level 3 (Pengalaman Pertama Membuat Media Pembelajaran dengan Video Editing)



 


  3. Video Pembelajaran dengan White Board Animation (WBA).
    Sudah sangat lama saya tertarik dengan model video ini, sayangnya saya baru saja menemukan tempat untuk belajar dan mampu memahami dengan baik. Jadilah video ini yang saya publikasikan selain dari video-video WBA  lain yang belum PD untuk saya publikasikan.


 



 4. Carousel Instagram yang memuat materi pembelajaran singkat.



5. Inovasi Pembelajaran Menggunakan Fitur Karya Bahasa dan Sastra dari Portal Rumah Belajar.



PembaTIK memberikan berjuta pengalaman dan Rumah Belajar menjadi tempat ternyaman untuk mengimplementasikan pembelajaran yang menarik, efektif, dan membahagikan.
Semoga Rumah Belajar tetap berkibar dan terus menjadi acuan untuk transformasi pendidikan di Indonesia.. Jaya lah selalu pendidikan.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia!!!

 Petualangan di Rumah Belajar 

Selancar seru di belajar.kemdikbud.go.id

               Banyak orang bilang kalau memilih teman itu harus selektif, karena kalau teman buang angin kita bisa ikut bau bahkan tertuduh sebagai yang membuang angin dan sebaliknya jika teman kita menggunakan parfum kita bisa ikut wangi. Analogi tersebut lah yang mungkin saya rasakan ketika teman saya memberi racun untuk mengikuti kegiatan PembaTIK.

              PembaTIK, Pembelajaran Berbasis TIK. TIK? Teknologi Informasi dan Komunikasi? Komputer? Ya.. walaupun saya seorang guru Bahasa Indonesia, saya harus pandai mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran saya agar terkesan lebih menarik dan juga keren tentunya. Jadi lah saya yang pada urusan komputer hanya pandai dan mahir dalam hal menghidupkan dan mematikan ini ikut program PembaTIK. Seiring berjalannya program ini, saya merasa ketagihan ingin terus dan terus menggali dan tentunya mencari ilmu-ilmu baru, pengetahuan baru, seputar dunia digital yang dimiliki baik rekan-rekan sesama peserta maupun mentor kami Duta Rumah Belajar (DRB).

              Duta Rumah Belajar, saya baru mengetahui kalau program ini nantinya akan menjadi ajang penentuan menjadi seorang Duta Rumah Belajar. Sedangkan tujuan utama saya di awal hanyalah untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya tentang TIK dan dunia digital. Baiklah, mereka para DRB ini sangat keren menurut saya, mereka cerdas, public speaking mereka bagus, gaya bersikap mereka yang tertata, menjadikan motivasi untuk saya agar bisa menjadi seperti mereka.

              Saya sadar betul dengan skill seadanya  yang ada pada diri saya, tapi justru dengan kesadaran bahwa kemampuan saya saya cetek menjadikan saya semakin bersemangat untuk menggali potensi yang ada pada diri saya.

              Berjalan lah kemudian Program PembaTIK ini, dari level 1 literasi digital, dapat saya lampaui dengan lancar. Kemudian masuk ke level 2 yakni kreasi TIK, pengalam baru saya mulai. Membuat sebuah vlog, berbicara di depan kamera yang kemudian diposting ke media sosial. Terdengar sederhana, tapi bagi saya yang pemula ini adalah luar biasa, beberapa kali pengambilan gambar membuat saya sadar betul yang menjadi DRB pasti lah orang-orang yang punya kreativitas tinggi. Saya merasa iri, dan rasa iri inilah yang kemudian menjadi alasan saya ingin terus berjuang sampai level akhir. Level 2 saya dinyatakan lulus, tentu ini sangat menyenangkan. Artinya saya punya kesempatan untuk terus melaju ke level 3 Implementasi TIK. Saya Kembali dikejutkan dengan tugas akhirnya yakni membuat video pembelajaran, dan ketika menceritakan ini saya merinding. Saya mulai kenal dengan dunia editing video walau hanya dengan aplikasi yang paling sederhana dan baru kemudian saya ketahui betapa banyak jenis aplikasi yang lebih canggih terlebih ketika melihat referensi hasil karya dari DRB-DRB yang sangat luar biasa. Untuk kesekian kalinya DRB membuat saya iri dan semakin termotivasi.

              Apakah menjadi Duta Rumah Belajar menjadi prioritas utama saya? Lebih tepatnya saya tidak menganggapnya prioritas, saya posisikan menjadi DRB sebagai bonus dan untuk mendapatkan bonus tersebut saya selalu menemukan motivasi-motivasi yang luar biasa dari mentor DRB saya dari Kalimantan Selatan. Terlebih di level 4 BERBAGI, saya menemukan hal yang selama ini tidak pernah saya temukan di tempat lain. Ketulusan berbagi, menularkan semangat, membagi ilmu, baik rekan sesama SRB maupun DRB membuat saya semakin kagum dengan mereka. Pandangan saya kemudian fokus kepada menjadi DRB tidak hanya soal prestise lebih dari itu, DRB adalah jiwa-jiwa yang penuh kedermawanan dalam membagikan segala pengetahuan yang mereka punya. Wajar kan kalau saya merasa iri?

              Pada akhirnya, Duta Rumah Belajar adalah orang-orang yang tepat, orang-orang yang pantas. Tapi siapa pun yang terpilih, teman-teman terbaikku, SRB Kalsel 2020, cerita BERBAGI kita tidak akan pernah usai. 

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget